Pelatihan Pembuatan Teh Krokot – SMAK Bonaventura Madiun

Portulaca oleracea

Tanaman krokot yang sering tumbuh liar di halaman belakang rumah atau di semak-semak atau di persawahan sering dimusnahkan karena dianggap gulma. Di balik kenyataan seperti itu ternyata tanaman krokot telah dikenal di seluruh dunia sebagai tanaman sebagai sumber obat dan pangan fungsional. Digunakan sejak 2000 tahun yang lalu oleh bangsa Romawi kuno dan tercatat digunakan sekitar 500 Masehi di Cina. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan sebagai global panacea dikarenakan tercatat 28 negara menggunakan herba krokot sebagai ramuan obat serta memberikan efek sangat penting dalam bidang pengobatan (sekitar 30 aktivitas biologis yang berbeda dan lebih dari 60 indikasi pengobatan). Berdasarkan fakta tersebut perlu dilakukan upaya untuk memanfaatkan krokot sebagai sumber obat dan pangan fungsional, salah satunya sebagai teh krokot. Pemilihan produk teh tubruk krokot dalam bentuk kegiatan pelatihan diharapkan mampu memotivasi dan menstimulasi siswa-siswa St Bonaventura Kota Madiun dalam menciptakan peluang usaha dengan berwirausaha.  

Program Studi Biologi mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan teh krokot pada hari Senin, 19 September 2022 di SMAK St. Bonaventura Madiun. Pelatihan ini diikuti oleh 86 siswa dan 4 orang guru pendamping. Dosen dan HMPS Prodi Biologi sebagai pemateri. Pembuatan teh krokot ini cukup mudah. Tanaman krokot (Portulaca oleracea) yang sudah dicuci bersih kemudian dipotong kecil-kecil sekitar 2-3 cm kemudian dikeringkan. Bisa melalui mesin pengering maupun dijemur. Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya peningkatan produk unggulan wirausaha siswa dan mampu mengembangkan kreatifitas dan inovasi dengan memanfaatkan bahan alam.